Senin, 19 Oktober 2015

TEORI ORGANISASI KLASIK

BAB XI
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep – konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep – konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik ( Classical theory ) atau kadang – kadang disebut juga teori tradisional. Dampak teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasakan sangat besar.
Contoh : Organisasi yang didasarkan birokrasi dan banyak bagian lain dari teori klasik, telah ada ribuan tahun yang lalu, seperti yang dikenal dalam kerajaan Mesir, Cina dan kekaisaran Romawi. Gereja Katolik Roma telah mempergunakan teori klasik hamper dua ribu tahun lamanya.
Para Teoretisi klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan super visi ketat untuk mengubah organisasi agar beroprasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” structural yang kaku, bukan kreatifitas.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan – anggapan yang sama.ketiganya juga mempunyai efek yang sama dan dikembangkan sekitar tahun 1900 – 1950 oleh kelompok – kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan.
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen  ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman pengalaman praktek manajemen. Teori administrasi memusatkan diri pada aspek luar organisasi. Aliran manajemen ilmiah memberi tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen mikro sebagaii suatu bagian dari proses kerja.
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi, dan factor – factor lain yang terdiri bila orang – orang bekerja bersama.
TEORI BIROKRASI
                Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestan Ethic and Spirit Of Capitalism. Kata birokrasi mula – mula berasal dari kata legal – rasional. Organisasi disebut rasional dan penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut : Organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan, prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Model birokrasi juga dapat digunakan secara efektif oleh organisasi – organisasi kompleks yang muncul sebagai kebutuhan masyarakat modern. Weber mengemukakan karakteristik – karakteristik birokrasi sebagai berikut.
1.       Pembagian kerja yang jelas.
2.       Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.
3.       Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
4.       System dan prosedur bagi penanganan situasi kerja.
5.       System aturan yang mencakup hak – hak dan kewajiban – kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6.       Hubungan – hubungan antarpribadi yang bersifat “impersonal”.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi. Unsur – unsur birokrasi masih banyak ditemukan di organisasi – organisasi modern yang lebih kompleks daripada hubungan tatap muka (face to face) yang sederhana.
TEORI ADMINISTRASI
        Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi juga berkembang sejak thun 1900.
Henry Fayol
        Henry Fayol (1841-1925), seorang inustrialis dari perancis, pada tahun 1916 telah menulis masalah – masalah teknik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal. Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan – kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 kelompok :
1.       Kegiatan – kegiatan teknikal (produksi, pengolahan adaptasi).
2.       Kegiatan – kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran).
3.       Kegiatan – kegiatan finansial (pencarian suatu penggunaanoptimum dari modal).
4.       Kegiatan – kegiatan keamanan ( perlindungan terhadap kekayaan dan personalisasi organisasi).
5.       Kegiatan – kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi – laba, statistik).
6.       Kegiatan – kegiatan manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasiaan dan pengawasan).
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi. Prinsip – prinsip dari fayol tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.       Pembagian kerja (division of work). Dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan produktivitas.
2.       Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). Wewenang adalah hak untuk memberi perintah.seorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan kedudukannya.
3.       Disiplin (discipline). Harus ada rasa hormat dan ketaatan pada peranan – peranan dan tujuan – tujuan organisasi.
4.       Kesatuan perintah (unity of command). Untuk mengurangi kekacauan, kebingungan dan konflik, setiap organisasi harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu alas an.
5.       Kesatuan pengarahan (unity of direction). Suatu organisasi akan efekktif bila anggota – anggotannya bekerja bersama berdasarkan tujuan – tujuan yang sama.
6.       Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interests to general interest). Kepentingan seseorang karyawan (anggota organisasi) atau kelompok karyawan tidak diperlakukan lebih tinggi daripada kepentingan organisasi.
7.       Balas jasa (remuneration of personnel). Pembayaran upah/gaji harus harus bijaksana, adil, tidak eksploitatif dan sedapat mungkin memuaskan keduabelah pihak.
8.       Sentralisasi (centralization). Organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi.
9.       Rantai scalar (scalar chain). Hubungan antara tugas tugas isusun atas dasar suatu hirarki dari atas kebawah.
10.   Aturan (order). Konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap orang dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi tempatnya.
11.   Keadilan (equity). Bagi personalia yang didoraong untuk melaksanakan tugas – tugasnya dengan seluruh tenaga, kemampuan dan kesetiaan, harus dilakukan dengan bijaksana.
12.   Kelanggengan personalia (staility of tenure of personalia). Waktu dibutuhkan bagi seorang karyawan untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru dan merahi sukses dalam pekerjaan baru tersebut.
13.   Inisiatif (initiative). Dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif sendiri dalam menyelesaikan dan mengerjakan rencan disetiap tingkat.
14.   Semangat korps (esprit de corps). Persatuan adalah kekuatan.
URWICK DAN FULICK SERTA MONEY DAN REALITY
Selama tahun 1920-an dan 1930-an, sejumlah teorisasi lain terutama yang terlibat dalam praktek – praktek manajemen dan konsultasi mengemukakan pandangan – pandangan mereka atas dasar konsep – konsep yang dinyatakan oleh Fayor. Dalam makalah makalah mereka, Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip – prinsip yang berhubungan dengan pembagai kerja, kordinasi, penciptaan departemen –departemen yang disusun atas dasar tujuan, proses, personalia, tempat dan penggunaan staff.
Di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka. Dimana buku ini mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi – organisasi pemerintahan, agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah:
1.       Prinsip kordinasi. Organisasi – organisasi berjalan bila orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha – usaha mereka untuk suatu tujuan tertentu.
2.       Prinsip scalar. Prinsip scalar kadang – kadang disebut prinsip hirarkis, berarti bahwa pembagian tugas atau kerja dilakukan atas darar derajat wewenang dan hubungan tanggung jawab.
3.       Prinsip fungsional. Istilah fungsionalisme dalam hal ini berarti pembedaan di antara macam – macam tugas.
MANAJEMEN ILMIAH
Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (scientific management). Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. F. W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu shop management, the principals of scientific management, dan testimony before the special house committee. Sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilakukan dalam organisasi perusahaan yaitu:
1.       Menggantikan metode – metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang keja yang ilmiah dan benar.
2.       Mengadaan seleksi, latihan – latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar menemukan para karyawan bekerja sebaik – baiknya sesuai dengan spesifikasinya.
3.       Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan  memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi yang tinggi.
4.       Untuk mencapat manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan karyawan oleh manajer.
TEORI KLASIK: ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori organisasi klasik hamper sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Hal ini tercermin dalam teori – teori di muka yang dikembangkan oleh para penulis terkenal. Yang menjadi elopor perkembangan teori organisasi formal
DEFINISI ORGANISASI FORMAL
Tiga unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literal – literal manajemen adalah:
1.       System kegiatan yang terkordinasi.
2.       Kelompok orang.
3.       Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Definisi organisasi formal didapatkan dengan menggabungkan unsur – unsur tersebut. Organisasi formal adalah system kegiatan yang terkordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
DASAR – DASAR ORGANISASI MENURUT TEORI KLASIK
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada.

sumber : Buku Perencanaan dan Organisasi Perusahaan, Prof. Dr, Sukanto Reksohadiprodjo, M,Com.

http://wilypw.blogspot.co.id/2015/10/definisi-organisasiformal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar